Senin, 14 Mei 2018

Perencanaan Sarana dan Prasarana Penjas

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan penjas  merupakan kegiatan yang baik dan bermanfaat bagi tubuh siswa-siswi. Akan  tetapi, untuk melakukan kegiatan belajar olahraga atau pendidikan jasmani dan olahraga  harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, kecuali olahraga jogging/lari yang dapat dilakukan di jalan atau tempat yang lapang yang kondisinya tidak membahayakan. Olahraga-olahraga yang harus didukung  dengan sarana dan prasarana yang memadai adalah olahraga sepak bola, bola voli, bola basket, renang, tolak peluru, lompat jauh, dll.
Dalam pengadaan sarana dan  prasarana olahraga yang baik, harus memiliki perencanaan yang baik pula. Perencanaan sangat diperlukan untuk  pencapaian tujuan yang maksimal. Perencanaan merupakan tindakan yang teratur  dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum melakukan usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dalam merencanakan pengadaan sarana dan  prasarana harus memperhatikan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang ingin dibeli atau dibangun. Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang diinginkan harus didukung juga dengan dana yang cukup untuk membangunnya. Untuk menekan besarnya dana yang dikeluarkan untuk pengadaan sarana, dapat juga didiskusikan untuk alat-alat yang harus dibeli dan alat-alat yang dapat dikembangkan sendiri.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan sarana dan prasarana ?
2. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan?
3. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan penjas?
4. Bagaimana cara merencanakan sarana dan prasarana pendidikan penjas ?

C. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Sarana dan Prasarana Olahraga.
2. Sebagai salah satu bentuk pengetahuan tentang Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan olahraga.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa bagaimana mengetahui sarana dan prasarana pendidikan olahraga yang baik dengan merencanakan sebelumnya.
2. Memberikan ilmu pengetahuan tentang perencanaan sarana dan prasarana   pendidikan olahraga bagi si pembaca.
















BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Perencanaan berasal dari kata “plan” yang mempunyai arti rencana, rancangan, maksud maupun niat. Planning berarti perencanaan.Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah proses kegiatan. Rencana dapat dikatakan sebagai hasil perencanaan.Perencanaan dapat didefenisikan sebagai keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan dating dalam rangka pencapaian tujuan telah di tentukan (sondang P.siangin).
Menurut Roger A. Kauffman seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah,perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.
Perencanaan adalah pola perbuatan menggambarkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan kemudian.Dengan kata lain,Planning adalah memikirkan sekarang untuk tindakan yang akan datang perencanaan yang dimaksud adalah merinci rencana pembelian,pengadaan,rehabilitasi,distribusi,sewa atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan dapat didefenisikan sebagai keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan pembelian,pengadaan,rehabilitasi,distribusi,
sewa atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
Perencanaan kebutuhan merupakan rincian fungsi perencanaan yang mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi.Dalam menentukan kebutuhan diperlukan beberapa data dasar,diantaranya adalah distribusi dan komposisi,jenis,jumlah dan kondisi (kualitas),sehingga berhasil guna,tepat guna,dan berdaya guna dan kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaian dengan besarnya pembiayaan dari dana yang tersedia. Dalam meningkatkan mutu  pelayanan pendidikan yang meliputi tahapan-tahapan dalam manajemen sarana dan prasarana maka perencanaan merupakan langkah awal.Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternative tentang penepatan prosedur pencapaian tujuan tersebut. Yang di maksud sumber meliputi sumber daya manusia,material dan waktu. pendidikan Perencanaan pengadaan  sarana maupun prasaranadi lakukan dengan memperhitungkan keadaan investaris pegawai yang ada, biaya. Dengan adanya perencanaan yang matang maka akan mengurangi kegagalan dalam mengintlementasikan di lapangan dan mengindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.
Namun permasalahan yang sering dijumpai berkaitan dengan perencanaan kebutuhan barang dan pembangunan gedung sekolah adalah kurang jelasnnya suatu rencana, apalagi berkaitan dengan dengan sumber dana, kadang tidak memperhitungkan dengan matang, misalnya tidak adanya prioritas pada kebutuhan, atau bahkan tidak sesuai kebutuhan. Perencanaan yang kurang matang dapat dilihat berdasarkan data yang dimiliki depdiknas (2004) 60% dari 170.000 gedung SD yang ada di seluruh tanah air dinyatakan rusak parah. Kerusakan itu disebabkan lantaran dibangun pada masa instruksi presiden sejak tahun 1984 karena usia bangunannya sudah tua termakan zaman dan rehabilitasi yang di lakukan oleh pemerintahan pusatdan daerah bersifat sementara sehingga setiap kali diperbaiki beberapa tahun kemudian rusak lagi karena tidak seluruh ruang perbaiki. Peran pemerintah untuk merehabilitasi bangunan yang rusak tidak sesuai dengan harapan karena minimnya dana dari APBD dan APBN. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang sistematis dan fleksibel, mendayagunakan segala sumber daya manusia dan didukung dengan biaya serta tenaga yang profesional.

B. Pengertian Perencanaan Sarana dan Prasarana pendidikan Penjas
Secara umum, Perencanaan merupakan tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum melakukan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan perencanaan sarana dan prasarana olahraga adalah tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum membangun sarana dan prasarana olahraga.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi tahapan-tahapan dalam manajemen sarana dan prasarana maka perencanaan merupakan langkah awal.Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternative tentang penepatan prosedur pencapaian tujuan tersebut. Yang di maksud sumber meliputi sumber daya manusia,material dan waktu. pendidikan Perencanaan pengadaan  sarana maupun prasaranadi lakukan dengan memperhitungkan keadaan investaris pegawai yang ada, biaya. Dengan adanya perencanaan yang matang maka akan mengurangi kegagalan dalam mengintlementasikan di lapangan dan mengindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.
Namun permasalahan yang sering dijumpai berkaitan dengan perencanaan kebutuhan barang dan pembangunan gedung sekolah adalah kurang jelasnnya suatu rencana, apalagi berkaitan dengan dengan sumber dana, kadang tidak memperhitungkan dengan matang, misalnya tidak adanya prioritas pada kebutuhan, atau bahkan tidak sesuai kebutuhan. Perencanaan yang kurang matang dapat dilihat berdasarkan data yang dimiliki depdiknas (2004) 60% dari 170.000 gedung SD yang ada di seluruh tanah air dinyatakan rusak parah. Kerusakan itu disebabkan lantaran dibangun pada masa instruksi presiden sejak tahun 1984 karena usia bangunannya sudah tua termakan zaman dan rehabilitasi yang di lakukan oleh pemerintahan pusatdan daerah bersifat sementara sehingga setiap kali diperbaiki beberapa tahun kemudian rusak lagi karena tidak seluruh ruang perbaiki. Peran pemerintah untuk merehabilitasi bangunan yang rusak tidak sesuai dengan harapan karena minimnya dana dari APBD dan APBN. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang sistematis dan fleksibel, mendayagunakan segala sumber daya manusia dan didukung dengan biaya serta tenaga yang profesional.

        Sarana prasarana banyak diartikan menurut beberapa sumber. Sarana adalah perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan satuan pendidikan, yang meliputi: peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku ataupun media internet. Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai makana dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses menurtut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sarana prasarana adalah alat secara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam Latuheru, 1988:13). Dari berbagai definisi menurut para ahli dapat diartikan bahwa sarana prasarana adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan ataupun lapangan beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan kegiatan. Sarana prasarana pendidikan jasmani  adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dalam. Contoh:, lapangan permainan, kolam renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154). Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas, namun ada beberapa pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula. Sarana prasarana olahraga adalah semua sarana prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan. Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga siswa-siswi. Prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat olahraga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olahraga. Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa sarana prasarana pendidikan penjas adalah semua sumber daya pendukung olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga.
C. Tujuan Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Adalah demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan dan untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam pelaksanaannya.Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan penetuan skala prioritas kegiatan untuk dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.

D. Manfaat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manfaat perencanaaan yaitu dapat membantu dalam menetukan tujuan, meletakkan dasar-dasar dan menetapkan langkah-langkah,menghilangkan ketidak pastian,dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan,pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien.

E.  Karakteristik Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Suatu rencana yang baik selalu menuju sasaran damn tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,dilandaskan atas perhtitungan dan selalu mengandung kegiatan/tindakan/usaha.Sarana perencanaan adalah target yang sangat berguna bagi manajemen dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
F.  Cara Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Penjas yang Efektif
Kegiatan olahraga memerlukan ruang untuk bergerak. Kebutuhan  ruang untuk bergerak itu ditentukan dengan standar ruang perorangan. Sarana prasarana olahraga paling sedikit atau minimal disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang berolahraga itu sendiri. Sehingga kunci dan tujuan sarana prasarana adalah memberikan fasilitas berolahraga yang diharapkan dengan adanya sarana prasarana penunjang, sehingga kegiatan olahraga berjalan dengan baik. Dengan begitu masyarakat dapat menikmati olahraga dengan baik dan optimal. Dan Perencanaan yang efektif di dalam penyusunannya harus dilakukan melalui suatu rangkaian pertanyaan yang perlu dijawab engan memuaskan. Perencanaan sarana dan prasarana olahraga dapat dilakukan dengan cara 5W dan 1H, yaitu:
(WHAT) Kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan?
(WHERE) Dimana kegiatan hendak dilakukan?
Pertanyaan ini mencakup tata ruang yang disusun,tempat yang akan digunakan,tempat pertumpuan alat-alat serta perlengkapan lainnya.
(WHEN) Bilamana kegiatan tersebut hendak dilaksanakan?Hal ini berarti harus tergambar system prioritas yang akan digunakan,penjadwalan waktu,target,fase-fase tertentu yang akan dicapai serta hal-hal lain yang berhubungan faktor waktu.Rencana kebutuhan dibuat untuk jangka waktu pendek,menengah dan panjang.
Perencanaan jangka pendek, yaitu sebuah perencanaan yang dipersiapkan dengan tergesa-gesa dan mendadak kerena pentingnya dan waktu yang tersedia sengat sempit padahal kebutuhan sengat mendesak dan tiba-tiba.(biasanya waktunya kurang dari satu tahun).
Perencanaan jangka menengah, yaitu sebuah perencanaan yang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu”pemasangan”(umumnya waktunya kurang lebih 5 tahun).
Perencanaan jangka panjang,yaitu  yang membutuhkan waktu agak lama dalam pelaksanaanya(biasanya kurang lebih 10 tahun).
(HOW)       Bagaimana cara melaksanakan kegiatan kearah tercapainya tujuan?
Yang di cakup oleh pertanyaan ini menyangkut system kerja,standar yang harus dipenuhi,cara pembuatan dan penyimpaian laporan,cara menyimpan dan mengolah dokumen-dokumen yang timbul sebagai akibat pelaksanaan.
(WHO)       Pertanyaan siapa(?)berarti diketemukannya jawaban tentang personalia,tentang pembagian tugas,wewenang dan tanggung jawab.Harus terjawab pula pertanyaan yang menyangkut hubungan birarki antara orang-orang serta syarat-syarat yang harus dipenuhi,baik oleh golongan pimpinan dalam berbagai tingkat maupun bagi para pelaksana.Juga perlu ditegaskan kebijaksanaan yang ditempuh dalam pengadaan tenaga,penempatannya,pembiayaannya,pengupahan dan
penggajiannya,pemberhentiannya,pemecatannya,dan
pemensiunnya.
(WHY) Secara filosofis,pertanyaan yang terpenting diantara rangkaian pertnyaan ini ialah pertanyaan”Mengapa”karena pertanyaan ini ditujukan kepada kelima pertanyaan yang mendahuluinya.
Dalam menyusun perencanaan hendaknya diperhatikan juga perencanaan biaya dan pegawai yang ada disamping kekhususan tugas yang ada.

G. Persyaratan yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Sarana dan Prasarana pendidikan.
1. Perencanaan pengadaan barang harus dipandang sebagai bagian integral dari usaha peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
2. Perencanaan harus jelas.Kerjelasan suatu rencana dapat dilihat pada:
a. Tujuan dan sasaran atau target yang harus dicapai.Peyusunan perkiraan biaya/ harga keperluan pengadaan.
b. Jenis dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
c.  Petugas pelaksanaan,missal:guru,karyawan.
d.  Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
e.  Kapan dan dimana kegiatan dilaksanakan.
f.  Bahwa suatu perencanaan yang baik harus realistis yaitu dapat dilaksanakan dengan jelas, terprogram, sistematis, sederhana, fleksibel, dan dapat dilaksanakan.
3.  Rencana harus sistematis dan terpadu.
4.  Rencana harus menunjukkan unsure-unsur insane yang baik ataupun non insane sebagai komponen-komponen yang berhubungan satu sama lainnya bekerja sama menuju tercapainya tujuan, target, kesesuaian yang harus di tetapkan sebelumnya.
a. Memiliki struktur berdasaarkan analisis.
b. Berdasaarkan stas kesepakatan dan keputusan persama pihak perencana
c. Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan, situasi dan   kondisi yang tidak di sangka-sangka.
d. Dapat melaksanakan dan berkelanjutan.
e. Menunjukan skala proritas
f. Mengadakan sarana pendidikan yang disesuaiakn dengan plafon anggaran.
g. Mengacu dan berpedoman pada kebutyhan dan tujuan yang logis.
h. Dapat di dasarkan pada jangka pendek ( 1tahun). Jangkah menenga(4-5 tahun),jangka panjang(10-15 tahun).

H. Prosedur Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Terdapat beberapa beberapa prosedur dalam perencanaan sarana dan prasarana  pendidikan. Untuk perencanaan sarana prasarana dan prasarana di sekolah dilakukan melalui tahap sebagai berikut;
(1)   menganalisis kebutuhan.
(2)   Mengiventarisasi sarana dan prasarana yang ada.
(3)   Mengadan seleksi.
(4)   Menyediakan dana,
(5)   Pemberian wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan sarana dan prasarana.
1. Menganalisis kebutuhan sekolah.
1)  Penyusunan rencana kebutuhan barang di sekolah umunya didasarkan pada hal-hal sebagai berikut;
a) Adanya kebutuhan sesuai dengan perkembangan skolah.
b) Adanya barang-barang yang rusak,di hapuskan, hilang atau sebab lain yang dapat di pertanggun jawabkan sehingga memerlukan pergantian.
c)  Adanya kebutuhan barang yang di rasakan pada jatah perorangan jika terjadi mutasi guru atau pegawai sehingga turut mempengaruhi kebutuhan barang.
d) Adanya tingkat persediaan barang untuk setiap barang untuk setiap tahun anggaran mendatang.
Contoh;
Perencanaan kebutuhan barang di suatu sekolah Sekolah A dilaksanakan sebagai berikut;
Ø  Kepalah sekolah merencanakan kebutuhan barang untuk untuk subsidi atau bantuan pembiayaan penyelanggaraan sekolah yang akan di terima pada tahun anggaran mendatan.Misal ; akan mengusulkan buku dan alat peraga /peraktek. Dalam memilih judul buku dan nama alat peraga  atau praktek yang dapat di usulkan untuk di beli. Kepalah sekolah harus menyesuaikan dengan daftar buku atau alat praga praktik yang telah di sahkan penggunaanya oleh Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Depertemen Pendidikan Nasional
Ø  Dalam hal perencanaan kebutuhan barang yang tak dapat di penuhi melalui sumber subsidi atau bantuaan. Kepalah sekolah bersangkutan menyusun suatu standar kebutuhan barang yang di sampaikan kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota atau inpeksi kecematan atau pengawas TK/SD.
Ø  Bupati atau Walikota KDH Tingkat ll dalam hal ini diwakili oleh kepalah Dinas Pendidikan Dati ll meneliti daftar kebutuhan barang tersebut serta Dinas pendidikan memilih dan menetukan komponen mana yang akan di usulkan melalui APBD Tingkat ll. Usulan tersebut di teruskan kepada Gubernur KDH Tingkat l dalam hal ini di wakilih oleh kepala Dinas Pendidikan Dati  I.
Ø  Berdasarkan usulan pengadaan barang dari Dinas Pendidikan Dati II Kepala Dinas pendidikan Dati II Kepala Dinas Dati I merencanakan kebutuhan barang untuk 1(satu) tahun anggaran berdasarkan anggaran yang tersedia melalui APBD tingkat I.
2) Jangka waktu perencanaan
Waktu yang tepat untuk melakukan perencanaan, yaitu;
a)      Dalam situasi yang tidak mendadak.
b)      Ada uang dan cukup.
c)      Disesuaikan dengan kebutuhan.
3)  Rencana kebutuhan dibuat sebagai berikut;
a) Perencanaan jangka pendek, yaitu sebuah perencanaan yang di persiapkan dengan tegesah-gesah  dan mendadak karena kepentingan dan waktu yang tersedia sangat sempit padahal kebutuhan sangat mendesak dan tibah-tibah (biasanya waktunya kurang dari satu tahun).
b) Perencanaan jangkah menengah, yaitu sebuah perencanaan yang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu “pemasangan” (umumnya kurun waktuh kurang lebih 5 tahun).
c) Perencanaan jangkah panjang ,yaitu perencanaan yang membutuhkan waktu agak lama dalam pelaksanaanya (biasanya kurang lebih 10 tahun)
4) Menyediakan dana
1. Inventarisasi barang
Setelah melakukan analisis kebutuhan dilakukan pengurusan penyelanggaraan, pengaturan dan pencatatan barang-barang milik sekolah kedalam suatu daftar inventaris secara teratur dan menurut ketentuan yang berlaku.
2.  Mengadakan Seleksi
Dalam tahapan mengadakan seleksi, perencanaan sarana dan prasarana meliputi;
1) Menyusun Konsep Program
Prinsip dalam penyusunan program;
a) Ada penanggung jawab untuk memimpin plaksanaan program;
b) Ada kegiatan konkrit yang di lakukan;
c) Ada sasaran (target)terukur yang ingin dicapai;
d) Ada waktu yang selesai pasti;
e) Ada lokasi angaran yang pasti untuk melaksanakan program;
Kelima prinsip di atas ini merupakan kesatuan penyusunan program guna mencapai tujuan.



2) Pendataan
a) Pendataan barang, hal-hal yang perlu di prhatikan dalam pendataan barang.
(1)  Jenis barang
- Terbuat dari kayu
- Terbuat dari besi
- Terbuat dari kertas
- Barang-barang mewah
- Barang-barang elektronik
(2)   Jumlah barang
Jumlah barang harus ditulis
Contoh :
- Jumlah barang yang terbuat dari kayu berapa harganya
- Jumlah barang yang terbuat dari besi berapa harganya
- Jumlah barang yang hilang
(3)   Kondisi barang (kualitas)barang
Rusak ringan, rusak berat atau barang yang layak pakai atau barang yang tidak layak pakai.
3) Pendanaan
Pendanaan untuk pengadaan memelihara,penghapusan,dll di bebankan dari APBN /APBDN,dan bantuan dari BP3 atau komite sekolah.Adapun perencanaan anggaran di laksanakan dalam jangka pendek ,jangkah menengah dan jangkah panjang .Fungsi perencanaan pengajaran  untuk memutuskan rincian menurut standard yang berlaku terhadap jumlah danah yang telah di tetapkan sehingga dapat menghindari keborosan.
4) Kewenangan
Sejarah engan semangat otonomi dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di lakukan oleh penyelenggarah pendidikan beserta jajaranya.
     
I. Perencanaan Pengadaan Barang Bergerak dan Barang Tidak Bergerak
    a. Perencanaan pengadaan barang-barang bergerak
1) Barang habis pakai
a) menyusun dan menata perkiraan biaya/hanya keperluan,pengadaan  barang, selama  1 bulan/semester/tahun.
b)  menyusun daftar perencanaan berdasarkan analisi  kebutuhan dari  masing-masing  satuan organisasi.
2) Barang tidak habis pakai
a) menyusun dan menata perkiraan biaya/hanya keperluan,pengadaan barang, selama 1bulan/semester/tahun.
b) menyusun daftar perencanaan berdasarkan analisi kebutuhan dari masing-masing satuan organisasi.
b. Perencanaan pengadaan prasarana/barang-barang tidak bergerak
1) Tanah
a) menyusun rencana pengadaan tanah berdasarkan analisah kebutuhan bangunan yang  akan didirikan serta lokasi yang di tententukan berdasarkan.
b) pemetaan sekolah
c) mengadakan survey tentang adanya fasilitas sekolah seperti jalan, listrik, telpon, transportasi dan sebagainya.
d) mengadakan survey harga tanah.
e) menyusun rencana anggaranya biaya bangunan.
2)  Bangunan
a) menyusun rencana bangunan yang akan didirikan berdasaarkan analisis kebutuhan secara  lengkap dan teliti.
b) mengadakan surveiterhadap tanah dimana akan didirikan, hal luasnya, kondisi, situasi, status, perisinan dan sebagainya
c) menyusun rencana rekontruksi dan arsitektur banguan sesui pesanan.
d) penyusun rencana anggaran biaya sesuai dengan harga standar.
e) menyusun pertahapan rencana anggaran secara teknik dan memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan pemerintah.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam perencanaan barang :
a.  Tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dikarenakan adanya perubahan tingkat perkembangan ekonomi
b. Terbatasnya jumlah barang yang diperlukan
c. Penggunaan pengelolaan yang tidak efisien
d. Terjadinya pemborosan
e.  Pembelian barang yang berlebihan
f.  Kurangnya ketersediaan dana yang diperlukan
g. Kurang menerapkan program prioritas sesuai dengan dana yang tersedia
h. Penganggaran yang tidak rinci

J. Master plan/side plan fisik sekolah
Master plan fisik sekolah berfungsi untuk mengendalikan perencanaan dan pembangun fisik komplek sekolah.Mater plan sangat bermanfaat bagi pengadaan bangunan sekolah yang pelaksanaannya yang dilakukan secara bertahap.Di dalam master plan perlu disebutkan informasi mengenai jenis bangunan yang sudah ada dan direncanakan pengembangannya. Di dalam master plan fisik sekolah hendaknya dicantumkan informasi, antara lain :
a. Pagar betis setapak
b. Garis sepadan bangunan
c. Pintu gerbang sekolah
d. Papan nama sekolah
e. Dena keseluruhan sekolah
f. Selasar penghubung antar ruang dan bangunan
g. Jalan setaapak, jalan dan parkir kendaraan di dalam komplek
h. Lapangan olahraga dan lapangan olahraga
i.  Tiang bendera (untuk upacara sehari-hari)
j.  Pertamanan (termasuk kebun praktek)
k. Sistem jaringan listrik
l.  Sistem jaringan air bersih
m. Sistem  pembuangan air kotor/limbah
n. Sistem jaringan air hujan
o. Terletak di daerah pemukiman/perkampungan
p. Adanya sumber daya manusia (siswa)
q. Mudah dicapai ditinjau dari jarak dan kondisi pencapaian maupun transportasi
r. Adanya jalan masuk dan jalan raya
s. Memilih sumber air bersih
t. Terjangkau jaringan listrik
u. Bebas dari gangguan bencana alam (banjir,tanah longsor)
v. Bebas dari gangguan keramaian
w. Bebas dari gangguan bau.
Bangunan sekolah bukanlah hanya apa yang berwujud bangunan (gedung) saja tetapi meliputi seluruh site (tapak) sekolah yang berwujud tanah beserta segala bangunan dan fasilitas yang ada di atasnya yang digunakan secara langsung dalam proses pembelajaran, maupun yang mendukung kelancaran terlaksananya proses tersebut.
Adapun sebagai gambaran tipe sekolah menengah pertama (SMP) adalah sebagai berikut :
a.  Pada zona/daerah peruntukan pendidikan sesuai peraturan rencana tata kota daerah setempat
b.  Terletak di daerah pemukiman/perkampungan
c.  Adanya sumber daya manusia
d.  Mudah dicapai ditinjau dari jarak dan kondisi pencapain maupun transportasi
e.  Adanya jalan masuk dan jalan raya/sungai ke lokasi
f.  Memiliki sumber air bersih



g. Terjangkau jaringan listrik
h. Bebas dari gangguan bencana alam
i.  Bebas dari gangguan keramaian
j.  Bebas dari gangguan bau

K. Tanggung  jawab pemerintah, sekolah dan masyarakat dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
Pemerintah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan nasional oleh karena itu pemerintah hendaknya memerhatikan kondisi sekolah terutama di daerah yang kondisinya rusak dan perlu diperbaiki dengan perencanaan yang matang.Pemerintah mempunyai tanggung jawab dan peran dalam menyusun perencanaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) serta anggaran pendapatan belanja Negara (APBN) oleh karena itu anggaran pendidikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dengan memerhatikan aspek utama yaitu pendidikan.
Sekolah merupakan suatu organisasi.Dalam hal ini kepala sekolah hendaknya serba bisa, karena bukan saja harus memiliki pengeahuan yang memadai mengenai bangunan sekolah, melainkan juga banyak pengetahuaannya tentang perabot dan perlengkapan. Seperti telah disinggung bahwa tanggung jawab kepala sekolah  dan kaitannya dengan perencanaan sarana dan prasarana di sekolah bersama-sama staf menyusun daftar kebutuhan sekolah, kemudian mempersiapkan perkiraan tahunan untuk diusahakan penyediaannya sesuai dengan kebutuhan. Menyimpan dan memelihara serta mendistribusikan kepada guru-guru yang bersangkutan, dan menginventarisasi alat/sarana tersebut pada akhir tahun pelajaran.
Sebagai pelaksanaan tugas pendidikan, guru mempunyai andil dalam manajemen saran dan prasarana pendidikan.Dalam hal ini, guru lebih banyak berhubungan dengan sarana pengajaran yaitu alat peraga, alat pelajaran, dan media pengajaran lainnya.Peranan guru tidak hanya dalam perencanaan pendidikan tetapi dimulai dari perencanaan, pemanfaatan, pemelihara, serta pengawasan penggunaan sarana dan prasarana. Keterlibatan guru dalam perencanaan karena semua barang yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar disesuaikan dengan rancangan kegiatan belajar mengajar.



























BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melakukan Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan seorang kepala sekolah mempunyai saranan yang strategis dilakukan dengan berbagai prosedur atau tahapan. Rincian fungsi perencanaan mempertimbangkan suatu factor kebutuhan yang harus dipenuhi. Sehingga guru dapat memanfaatkan segala sarana yang ada di sekolah seoptimal mungkin dan dapat bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan pemakaian sarana dan prasarana pengajaran yang ada, dan prasarana dikelas di mana dia mengajar. Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung  yang terdiri dari segala bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga.
Sedangkan  prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari semua lapangan dan bangunan olahraga. Jadi, sarana prasarana olahraga adalah semua sumber daya  pendukung olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga. Perencanaan  merupakan tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum melakukan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan perencanaan sarana dan prasarana olahraga adalah tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum membangun sarana dan prasarana olahraga. Perencanaan sarana dan prasarana olahraga dapat dilakukan dengan cara 5W dan 1H. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui dalam merencanakan dan menentukan kebutuhan sarana prasarana olahraga:
a) Pengisian kebutuhan sarana prasarana sesuai dengan perkembangan olahraga.
b) Adanya sarana prasarana olahraga yang rusak, hilang atau bencana yang dapat dipertanggung jawabkan.
c) Adanya penyediaan sarana prasarana olahraga yang didasarkan pada jatah.
d) Adanya persediaan sarana prasarana olahraga pada tahun mendatang.
B. Saran
Mengadakan sarana dan prasarana membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tetapi, besarnya dana tersebut dapat ditekan dengan cara memprioritaskan sarana dan prasarana yang terpenting dahulu untuk dipenuhi. Selain itu, dapat juga mengembangkan dari benda-benda yang sekiranya berharga murah yang dapat menggantikan fungsi dari alat-alat olahraga yang harganya lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

http://sittihaeriyahparadiba.blogspot.co.id/2018/03/perencanaan-sarana-dan-prasarana.html
Ambar Arum,Wahyu.2007. manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Jakarta selatan : cv. MULTI KARYA MULIA






Sarana dan Prasarana olahraga Sepak Bola



KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat,karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sarana dan Prasarana Olahraga Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR. Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Peencanaan Sarana dan Prasarana Olahraga sepak bola.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.









BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sepak Bola merupakan Olahraga yang banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat di dunia, karena sepak bola dalam perkembangannya sudah kian melengkapi diri sebagai suatu cabang olahraga, ilmu, bahkan juga seni. Dan peratuan demi peraturan semakin lengkap dengan seiring berkembangnya zaman, dan diharapkan peraturan yang ada di dalamnya dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh insan sepak bola. Perkembangan sepak bola juga didukung oleh Sarana dan Prasarana itu sendiri yang sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
Dalam rangka peneingkatan prestasi siswa cabang olahraga sepak bola , diperlukan sarana dan prasarana  yang memenuhi standar. Pada tahun 1991 telah diterbitkan keputusan bersama menteri pekerjaan umum Nomor: 483/KPTS/1991 dan Menteri Pemuda dan Olaharaga Nomor: 066/Menpora/1991 Tanggal 10 September 1991 tentang tata cara erencanaan tehknik bangunan prasarana olahraga. Namun dengan lahirnya Undang undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional dan peraturan pemerintah Nomor 16 tahun 2007 tentsng penyelenggaraan olahraga  maka perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap isi atau beberapa ketentuan dalam standar perencanaan bangunann prsarana olahraga tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut maka kementerian pemuda dan olahraga bekerjasama dengan pemangku kepentingan bidang keolahrgaan untuk menyusun standar nasional pradarana olahraga standar nasional sepak bola.




A. Rumusan masalah
Menguraikan dan menjelaskan  sarana dan prasarana yang terdapat dalam sepak bola

B. Tujuan
Untuk mengetahui secara detail  sarana dan prasarana yang terdapat dalam sepak bola

C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan laporan ini yaitu agar dapat mengetahui secara detail apa saja sarana dan prasarana yang terdapat dalam sepak bola.












BAB II
PEMBAHASAN

A. Sarana  sepak bola.
1. Bola
Bola dalam sepak bola memiliki 3 ukuran, yaitu 3, 4, dan 5. Besar kecilnya bola disesuaikan dengan usia pemain. Bola resmi dibuat dari pola-pola segi lima berwarna putih dan hitam yang dijahit menjadi satu. Bola sepak dijual dengan berbagai merek, yang sering sama dengan merek sepatu dan pakaiannya. Bola sepak dibuat dari bahan kulit berkualitas tinggi, tetapi kebanyakan orang menggunakan bola yang dibuat dari bahan sintetis yang lebih murah. Bola sepak memiliki ukuran 3, 4, dan 5. Bola ukuran 5 digunakan untuk usia 12 ke atas. Bola ukuran 3 dan 4 lebih kecil dan lebih sesuai untuk pemain anak anak.
Spesifikasi Bola adalah :
Berbentuk bundar atau bulat.
Terbuat dari kulit atau bahan lain yang sesuai.
Lingkaran tidak lebih dari 70 cn (28 inci) dan tidak kurang dari 68 cm (27 inci).
Berat tidak lebih dari 450 gr dan tidak kurang dari 410 gr pada saat dimulainya  pertandingan.
Tekanan udara dengan 0.6 sampai 1,1 atm (600-1100 gr/cm2) pada permukaan laut (8,5 lbs / sq inci sampai 15,6 lbs / sq inci)







Berikut adalah contoh gambar bola sepak bola Internasonal:


Ukuran bola sepak bola Internasional:
1. Ukuran : 68-70 cm
2. Keliling : 100 cm
3. Berat : 410-450 gram
4. Lambungan : 1000 cm pada pantulan pertama
5. karet atau karet sintetis (buatan) atau kulit

2. kostum
Baju kaos atau kemeja olahraga.
Celana pendek (jika memakai celana dalam penghangat, warnanya harus sama dengan warna celana pendek utama).
Sepatu dan kaos kaki
Pelindung tulang kering (seluruhnya terturup oleh kaos kaki, terbuat dari bahan yang sesuai, missal ; karet, plastik / bahan sejenisnya). Sarung tangan untuk penjaga gawang
B. Prasarana sepak bola
1. Lapanagan sepak bola
Lapangan merupakan daerah berupa tanah lapang yang diberi tanda atau garis batas tertentu untuk keperluan permainan sepak bola
a. Ukuran lapangan sepak bola
Ukuran panjang dan lebar lapangan sepak bola yaitu 90 x 120 meter yang menjadi lapangan standar FIFA yang terbaru sekarang di tahun 2018 dan kemudian lebar lapangan sepak bola minimum 45 meter dan lebar lapangan sepak bola secara maksimum yaitu 90 meter.
Gambar lapangan sepak bola beserta ukurannya:

1) Panjang lapangan : 90-120 m (100-110 m) 2)
2) Lebar : 45-90 m (64-75 m)
3) 3) Jari-jari lingkaran tengah : 9,15 m
4) 4) Daerah hukuman pinalti : 40,39 m x 16,5 m
5) 5) Jarak titik tendangan hukuman dengan garis gawang : 11 m
b. Drainase lapangan sepak bola
Sistem pembuangan air hujan dari lapangan tengah harus dirancang secara terintegrasi dengan saluran pembuangan dari lintasan atletik kemampuan peresapan air dipersyaratkan  minimal 0,77 mm per menit.
c. Rumput lapangan sepak bola
Sesuai standar FIFA, rumput yang digunakan harus jenis rumput hijau yang lembut dan halus, yang dapat tumbuh sesuai iklim setempat dan kemudian rumput yang digunakan harus mempunyai akar kuat agar tahan dari sliding  dan aus pada tempat tempat tertentu.

d. Penyiraman lapangan dan tangki air
Untuk menjaga agar lapangan tetap alami maka harus dilakukan penyiraman dan pemeliharaan rumput secara teratur dengan  menggunakan air bersih. Apabila air bersih kurang memadai maka harus disediakan tangki dengan kpasitas 90 m3 yang dilengkapi dengan mesin pompa bertekanan sesui kebutuhan untuk alat penyiraman.
2. Perlengkapan pertandingan sepak bola
a. Gawang dan Jaring
Sesuai dengan standar FIFA, gawang harus berbentuk persegi dan harus dari bahan yang kuat dan aman dengan tinggi 2,44 m dan lebar 7,32 dan harus berwarna putih agar mudah di lihat.
b. Bendera sudut
Untuk fasilitas tendangan penjuru harus dipasang bendera sudut dengan tiang dan kontruksi yang terbut dari bahan yang lentur dan elastis, tidak mudah pata dan tidak membahyakan pemain.
c. Bangku pemain cadangan tim dan wasit
 standar FIFA bngku yang disedikan dua tempat untuk bangku pemain cadangan masing masing berkapasitas 20 kursi imdividual untuk pemain cadangan dan ofisial.
Dan kemudian untuk keempat wasit dan general coordinator terdapat minimal 2 sampai 4 kursi individual dan dianjurkan dilengkapi dengan meja
d. Papan iklan di lapangan
Semua papan iklan yang berada dalam stadion  harus memiliki tinggi maksimal 1 meter apabila dipasang dikeliing lapangan harus diletakan minimal berjarak 4 meter diluar garis tepi lapangan dan kusus untuk di belakang gawang menimimal berjarak 5 meter dari garis tepi lapangan dan kemudian papan iklan tidak boleh menganggu sudut pandang penonton dan tidak boleh menimbulkan cahaya yang paling penting tidak membahayakan pemain.

3. Fasilitas pemain
a. Akses pemain /atlet dan oficial
Untuk pemain dan official harus disediakan akses jalan masuk dan keluar yang dapat dicapai oleh kendaraan jenis bus sampai ke dalam stadion langsung menuju ruang atau zona privat yang aman dan terlindungi  dari ancaman verbal dan fisik, kerumunan umum dan pres/media . harus terdapat akses untuk mobil ambulan, petugas kemamanan, keselamatan, serta pemeliharaan
b. Terowongan teleskopis untuk sepak bola
Terowongan teleskopis berfungsi sebagai alat keamanan pemain dan ofisial dari gangguan penonton menuju kelapangan.
c. Fasilitas penunjang khusus
Fasilitas penunjang khusus untuk panitia pertandingan, ball boys, dan gudang
d. Ruang ganti pemain
Ruang ganti pemain harus ditempatkan dibawah tribun VIP barat  dengan fasilitas sbb:
Bangku
Lemari dengan gantukan pakaian minimal 25 orang
Shower mandi minimal 5 buah denagan air yang panas dan dingin
2 buah closet duduk  
1 buah kulkas
2 buah meja massage
Sumber tenaga listrik “stop kontak daya”
Lampu penerangan yang cukup
e. Ruang ganti wasit
Ruang ganti pemain harus ditempatkan dibawah tribun VIP barat  dengan fasilitas sbb:
Bangku
Lemari locker minimal 4 locker dan 2 pertandingan yang berurutaan yang disediakan minimal 8 locker
Shower mandi minimal 5 buah denagan air yang panas dan dingin
2 buah closet duduk  
1 buah kulkas
2 buah meja massage
Sumber tenaga listrik “stop kontak daya”
Lampu penerangan yang cukup dan sambungan internet
f. Ruang pengawas pertandingan
Ruang pengawas pertandingan harus dapat mengakes lapangan maupun keluar stadion secara langsung
g. Ruang medis
Ruang medis minimum  cukup unuk 5 smpai 8 orang petugas, minimum dilengkapi dengan:
Fasilitas toilet
Shower air panas dan dingin
Ranjang pasien minimal 2 buah dilengkapi perngkat pertolongan pertama darurat yaitu tandu, oxigen, masker, dll
h. Ruang tes doping
Ruangan tes doping berfungsi sebagai tempat tes pemain atau atlet yang menggunakan doping atau sejenis obatan terlarang lainnya.
i. Ruangan pemasan/peregangan untuk olahraga sepak bola
Ruangan pemanasan indoor harus disediakan untuk para pemain untuk melakukan pemanasan menjelang kick off.
j. Ruangan latihan beban
Rungan latihan beban biasaya dignakan para pemain untuk melakukan latihan dan luasnya minimal 320 m2
k. Ruangan rehat pemain ‘players lounge’
Biasanya digunakan para pemain sepak bola untuk rehat ketika permainan setengah babak atau selesai pertandingan dan biasa juga digunakan pada saat latiahn.
l. Nama ruang dan sistem tanda
Sebagai penunjuk arah dan nama tempat lokasi atau ruangan dengan huruf yang jelas dan mudah dibaca didalam sekitaran stadion.
4. Fasilitas pengelola pertandingan/perlombaan
a. Fasilitas untuk ruangan pengelola pertandingan atau perlombaan yaitu :
Ruangan manejer
Ruang secretariat
Ruang pengawas pertandingan
Ruang wasit
Ruang serbaguna atau ruang rapat
Gudang perlengkapan
b. Fasilitas khusus untuk pertandingan sepak bola
Ruang ganti untuk anak gawang
Ruang serbaguna untuk panitia atau sponsor
5. Fasilitas media
a. Ruang kerja wartawan ‘media center’
Ruangan wartawan minimal dilengkapi dengan fasilitas ,meja dam kursi kerja dan harus mempunyai akses langsung ke tribun,lapangan untuk fotografer, dan konfrensi pers.
b. Ruang konprensi pres
c. Tribun wartawan
d. Ruang komentator
e. Panggung kamera
f. Tempat fotografer dilapangan
g. Mixed zone
h. Ruang produksi
i. Tempat sarana tehknik
6. Fasilitas pengelolaan stadion
a. Ruangan kontrol
Pada sebuah stadion harus disediakan satu atau lebih ruangan control yang dapat melihat secara luas kearah prtandingan atau kearah tribun penonton
b. Ruang ME atau mekanikal engineering
Ruang trafo
Ruang panel
Ruang pompa
Ruang genset
7. Fasilitas pemeliharaan
a. Gudang
Gudang peralatan
Gudang pemeliharaan
Gudang grass cover
b. Ruang fungsional
Ruang latihan olahraga indoor
Kantor kegiatan olahraga
Kantin
Sports shop




8. Fasilitas penonton
a. Tribun bertingkat
Untuk menampung penonton dala jumlah yang besar dan menjamin penonton yang ada ditibun dapat memandang keseluruh arena permainan yang dilengkapi dengan tempat duduk penonton.
b. Atap stadion
Stadion harus dilengkapi dengan atap agar dapat melindungi penonton dari panas matahari dan hujan
c. Kursi VIP
Kursi ini dikususkan dengan bentuk bahan yang mempuanyai kualitas tinggi dan arah untuk melihat pertandingan begitu berkualitas dan memuaskan para penonton
d. Fasilitas makanan dan minuman
Biasa fasilitas ini seperti kios dan makanan dan minuman yang dijual hanya terbatas
e. Toilet khusus untuk  para penonton
f. Fasilitas difabel
Fasilitas kusus untuk difabel dalam stadion harus disediakan baik untuk pemain atlet map,apun untuk penonton.
g. Fasilitas ibadah
Disarankan untuk stadion agar menyediakan tempat ibadah dan harus dilengkapi dengan fasilitas untuk ibadah
9. Fasilitas keamanan
a. Pos polisi dilengkapi dengan polisi yang ditugaskan untuk mengamnkan pertandingan
b. CCTV
Harus juga dilengkapi dengan kamera cctv ditempat tempat strategis baik didalm maupun diluar stadion untuk kegiatan monitoring atau pengwasan pengamanan penonton dan stadion
10. Fasilitas mekanikal dan elektrikal
a. Tata cahaya
Stadion harus mempunyai tata cahaya dengan standar 1.200 lux untuk kegiatan arena utama.
b. Jenis lampu
Jenis lampu yang biasanya digunakan yaitu penerangan asimetrik
c. Tata suara (sound system) dan PA (public address)
System tata suara minimal berkekuatan 75 db agar dapat berfungsi dengan jelas si seluruh stadion untuk pengunguman, hasil pertandinga, atau musik.
d. Tata udara
Didalam stadion ditentukan pertukanran udara minimal 25-30 m3 per-jam dan kebutuhan tersebut dapat dibantu dengan instalasi tata udara mekanis AC yang umumnya lebih sesuai untuk iklim tropis, panas dan kelembaban tinggi.
11. Fasilitas komunikasi (display board)
Stadion harus mempunyai perangkat elektronik untk berkomunikasi dengan penonton secara memadai seperti pencatatan hasil pertandingan, skor angka, termasuk pengunguman yang dapat disajikan secara gambar atau tulisan.
Stadion harus mempunyai papan elektronik yang tepat atau videowall yang menjadi acuan standar bagi semua stadion modern, posisi untk videowall idealnya berada dibelakang gawang yang berjumlah 2 buah  dengan ketentuan dapat terbaca dari jarak minimal 120-250 m, resolusi gambar minimal 1024 x 840 pixel pitch antara 10-30 mm dengan display area minimal 60 m2  atau yang sesuai dengan perkembangan twknologi.






12. Fasilitas dan kontrol tiket otomatis
Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas tentang system pembelian tiket melalui pemesanan dengan nomor empat duduk dan pada saatnya hharus disiplin. System penjualan tiket diutamakan ddengan metode pra-event melalui internet agen atau distributor sehinggga seluruh jumlah penjualan tiket dapat dimonitor dan diketahui panitia pertandingan jauh sebelum pertandingan dilakukan.
13. Fasilitas pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
Pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran harus memenuhi dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai berikut:
SNI tentang tata cara perencanaan struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran rumah dan gedung
SKBI panduan pemasangan pemadan api ringan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.













BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Standar stadion sepakbola ini disusun untuk memenuhi amanat dari undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentaang system keolahragaan nasional dan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 2007 tentang penyelenggaraan keolahragaan . standar ini diharapakn untuk memenuhi kebutuhan perlunya suatu acuan untuk perencanaan teknis bangunan stadion.
Pada dasarnya standar stadion sepak bola ini merupakan penyerpurna terhadap standar perencanaan bangunan sarana dan prasaran olahraga yang disahkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga dan Menteri Pekerjaan umum pada tahun 1991.

B. SARAN
Standar stadion sepak bola ini  diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam rangka pengadaan sarana dan prasaran olahraga guna untuk peningkatan pelanyanan keolahragaan terhadap kebutuhan untuk masa kini dan masa yang akan datang













Sarana dan Prasarana Olahraga Atletik













KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kita panjatkan atas berkat dan rahmat yang telah di berikan kepada kita karena masi diberi keesempata sehingga kita dapat menyelesaikan tuga yang di berikan oleh para dosen yang bersangkuta dengan judul sarana dan prasarana yang ada di olahraga atletik, ini semua karena berka kerja samaa teman dan doa dari kedua orang tua.
            Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, mka dari itu kami sebagai penyusun mengharapkan kepada pembaca apa bila nantinya terddapat kesalahan dalam makalah ini kami berharap agar dapat memberikan saran dan masukan yang bersifat membangun.


Makassar, 14 Mei 2018


















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI. ……………………………………………………………………..ii
DAFTAR GAMBAR.                                                                                    iii
BAB I  PENDAHULUAN                                                                          
A.    LATAR BELAKANG                                                                      
B.     RUMUSAN MASALAH                                                                
C.     TUJUAN DAN MANFAAT                                                            
BAB II PEMBAHASAN
A.    SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA ATLETIK            
BAB II PENUTUP
A.    KESIMPULAN                                                                                
B.     SARAN                                                                                            
DAFTAR PUSTAKA                                                                                              

















BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Terbentuknya Negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa, baik perjuangan dari segi politik, social budaya, maupun ekonomi. Bidang ekonomi merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka mencukupi kebutuha disamping alat pemuas yang terbatas. Hal tersebut dalam ilmu ekonomi menyangkut berbagai bidang antara lain permintaan, penawaran, produksi, distribusi barang, dan jasa. Bangsa Indonesia telah memiliki system perekonomian sendiri yang oleh para pendiri negara telah dicanangkan, yaitu menekankan asas kebersamaan dan kekeluargaan; dalam arti penekanan pada aspek kemakmuran bersama disamping kemakmuran individu dan kelompok. System ini secara konstitusional telah dijamin dalam pasal 33 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa system perekonimian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.
Ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan, kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan dan dinamika perekonomian, baik yang dating dari dalam maupun dari luar negara Indonesia; dan secara langsung maupun tidak langsung menjalin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara republic Indonesia yang telah diatur berdasarkan UUD 1945.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis; menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.







1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah sarana dan prasarana olahraga atletik?
2.      Mengapa saranadan prasaranaolahraga atletik itu penting?

1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu sarana dan prasarana olahraga atletik
2.      Untuk mengetahui mengapa sarana dan prasarana olahraga atletik itu penting
























BAB 11
ISI
SARANA dan PRASARANA ATLETIK
2.1  Pengertian Sarana Prasarana Umum
Sarana prasarana secara umum banyak diartikan menurut beberapa sumber. Sarana adalah perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan satuan pendidikan, yang meliputi : peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku (Internet menurut Asep). Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai makana dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sarana prasarana adalah alat secara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam Latuheru, 1988:13). Dari berbagai definisi menurut para ahli dapat diartikan bahwa sarana prasarana adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa bangunan beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan kegiatan.
2.2  Pengertian Sarana Prasarana Olahraga
Sarana prasarana olah raga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dalam. Contoh : cymnasium, lapangan permainan, kolam renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154). Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas, namun ada beberapa pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula. Sarana prasarana olah raga adalah semua sarana prasarana olah raga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olah raga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olah raga (Seminar Prasarana OlahRaga Untuk Sekolah dan Hubungannya dengan Lingkungan (1978). Sarana olah raga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olah raga. Prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat olah raga dalam bentuk bangunan diatasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olah raga.
 Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikanbahwa sarana prasarana oloahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa bangunan yang digunakan untuk perlengkapan olah raga. Sarana prasarana olahraga yang baik dapat menunjang pertumbuhan masyarakat yang baik. Atletik yang meliputi lari, lompat dan lempar boleh dikatakan sebagai cabang olahraga yang paling tua. Lari/jalan, lempat dan lompat adalah suatu bentuk-bentuk gerak yaang sering dan paling wajar di gunakan oleh manusia dan merupakan gerakan yang paling penting dan tak ternilai bagi manusia. Dalam cabang olahraga atletik sarana dan prasarana berbeda-beda antara lari, lompat dan lempar.Kesemuanya dapat di kumpulkan dalam satu tempat yaitu stadion atletik. Stadion atletik terdiri dari beberapa bagian yaitu:
   Lapangan utama untuk perlombaan
   Lapangan untuk pemanasan
Prasarana yang harus ada yaitu :
1.      Ruangan yang terdiri dari ruangan IT, pers, Medic, Tes doping, Ruang juri dan wasit, gudang,toilet.
2.      Lintasan lari, lapangan lompat jauh & jangkit, lapangan lompat tinggi, lapangan lompat tinggi galah, lapangan lempar lembing, lapangan tolak peluru, lapangan lempar cakram, lapangan lontar martil dan lintasan lari steple chees.
Gambar 1: Lapangan Atletik









A.     Lari
1) Lintasan lari
Lintasan ini lebar keseluruhan tidak boleh kurang dari 9,76 meter dan lebar setia lintasan adalah 1,22 meter terbagi dalam 8 lintasan. Garis start dan garis finish
di tandai dengan garis putih selebar 5 cm yang tegak lurus pada garis lintasan di sisi dalam. Bila garis start tersebut berada di tikungan, harus dibuat garis start pada setiap lintasan sehingga setiap peserta lomba menempuh jarak yang sama. Lintasan lari bisa terbuat dari bermacam-macam bahan yaitu :
Lintasan yang terbuat dari grevel, tanah liat dan yang standar yaitu yang terbuat
dari karet atau sintetis.

Gambar 2 : Lintasan Lari
2) Tiang finish
Tiang finish ini terbuat dari bahan yang kuat yang di cat putih yang di tancapkan 30 cm dari lintasan tepi. Tiang ini mempunyai ketinggian 1,4 meter, lebarnya 8 cm dan tebalnya 2 cm.

Gambar 3 : Tiang Finish
. 3) Balok start
Balok start harus terbuat dari bahan yang kokoh dan kuat, serta mudah di stel atau di pasang maupun di bongkar, tetapi tidak boleh ada perlengkapan atau alat yang membantu memberi percepatan atau pengaruh lari.

Gambar 4 : Balok Start
4) Gawang
Gawang di sini di peruntukkan untuk perlombaan lari yaitu 100 meter gawang
putri, 110 meter putra dan 400 meter gawang. Terdapat sepuluh buah gawang pada setiap jalur/lintasan. Ukuran dan jarak antar gawang di sajikan dengan tabel berikut :
Even gawang Tinggi gawang Jarak garis start ke gawang 1 Jarak antar gawang Jarak gawang ke akhir garis finish
Putra 110 meter 1,067 m 13,72 m 9,14 m 14,02 m
400 meter 0,914 m 45 m 35 m 40 m
Putri 100 meter 0,838 m 13 m 8,50 m 10,50 m
400 meter 0,762 m 45 m 35 m 40 m

Gambar 5 : Gawang untuk lari gawang
5) Tongkat lari sambung
Tongkat ini di buat dari kayu atau logam yang berbentuk silinder dan
panjnagnya tidak lebih dari 30 cm atau tidak kurang dari 28 cm. Keliling silinder harus 12 – 13 cm dan berat pipa tidak boleh dari 50 gram.

Gambar 6 : Tongkat Lari Sambung/Estafet
6) Halang Rintang /steeple chase
Halang rintang itu tingginya 0,914 m dan lebarnya 3.96 m. Tebal dari kayu yaitu 12,7 cm2. Berat dari halang rintang itu antara 80 kg – 100 kg. Setiap halang
rintang mempunyai dasar kaki antara 1.20 m dan 1,40 m.

Gambar 7: Kolam Steple chase dan Gawang Steple chase
Kemudian ada rintangan berupa bak air dan gawangnya. Bak ini mempunyai
ukuran panjang 3,66 m, lebar 3,66 m.
7) Kotak nomor lintasan

8) Starter’s high stand







9) Pistol start

10) Penghitung keliling untuk perlombaan lari yang lebih dari 1 putaran.

11) Bendera untuk juri lintasan







12) Stopwatch

13) Bangku timer

14) Keranjang pakaian







15) Alat angkut start block

16) Pengukur kecepatan angin

17) Foto finish

B. Lompat tinggi dan lompat tinggi galah
Alat-alat dan perlengkapan dalam lompat tinggi yaitu :
1) Mistar lompat
Mistar lompat dapat terbuat dari metal atau kayu, yang berbentuk silinder atau
segitiga dengan diameter minimum 25 mm dan maksimum 35 mm, sedangkan panjang mistar minimal 3,64 m , maksimal 4 meter serta mempunyai berat maksimal 2,2 kg. Sedangkan untuk lompat tinggi galah, panjang bilah sekitar 3,86 meter sampai dengan 4,52 m dan beratnya maksimum 2,26 kg.



2) Lintasan awalan dan tempat bertolak.
Panjang lintasan awalan tidak terbatas dan mempunyai panjang minimal 15 meter.
3) Tiang lompat
Semua tiang dapat dipakai untuk lompat tinggi asalkan terbuat dari bahan yang kuat, kokoh dan cukup tinggi.

4) Tempat pendaratan atau busa lompat
Busa lompat ini berukuran 4 x 5 meter dan di tutup oleh alas matras atau karet busa.

   
5) Skoring board
Berguna untuk menunjukkan nomor atlit dan hasil dari lompatannya.
6) Pengukur kecepatan angin
7) Bendera berwarna kuning, merah dan putih.
8) Rool meter yang terbuat dari baja.
Roll meter ini di gunakan untuk mengatur ketinggian mistar lompat.
9) Penunjuk waktu
Penunjuk waktu ini di gunakan ketika atlit mulai di panggil dan memberi kesempatan bagi si atlit untuk memulai lompatan.
10) Kotak untuk menanamkan galah
Pada lompat tinggi galah harus ada kotak yang di gunakan untuk menanamkan galah. Ukuran kotak tersebut adalah :
a.       Panjang = 100 cm
b.      Lebar bagian muka = 60 cm
c.       Lebar bagian belakang = 15 cm
d.      Kedalaman bagian belakang = 20 cm
e.       Dasarnya terbuat dari besi atau logam dengan lebar 2,5 mm.

11) Galah
Galah ini di gunakan hanya untuk lompat tinggi galah. Galah terbuat dari bahan apapun. Tapi yang lebih umum galah ini terbuat dari fiberglass.
C. Lompat jauh dan lompat jangkit
1) Lintasan lari
Lintasan ini di buat untuk awalan para atlit lompat jauh maupun lompat jangkit yang penjangnya minimal 40 meter dan lebarnya 1,22 meter.
2) Bak lompatan
Bak lompatan atau pendaratan mempunyai lebar 2,75 meter dan panjangnya bila memungkinkan 10 meter.
3) Balok tumpuan
Balok tumpuan untuk lompat jauh dan lompat jangkit ini terbuat dari kayu yang kuat yang berbentuk segi empat dengan ukuran sebagai berikut :
a.       Panjang = 1,21 – 1,22 meter
b.      Lebar = 20 cm
c.       Tebal balok tumpuan = 10 cm
d.      Balok tumpuan ini harus di cat putih.
Pada lompat jangkit balok tumpuan ini di letakkan dengan jarak 11 meter , 13 meter dan 15 meter dari bak pendaratan.
 

4) Papan plastisin
Papan ini berguna untuk mengetahui sah tidaknya lompatan. Papan ini terbuat
dari kayu yang mempunyai ukuran panjang 1,21 – 1,22 meter, lebar 10 cm dan
tebalnya 0,7 cm.





5) Pengukur kecepatan angin
           
6) Bendera merah,kuning dan putih
7) Penunjuk waktu
Penunjuk waktu ini di gunakan ketika atlit mulai di panggil dan memberi
kesempatan bagi si atlit untuk memulai lompatan.
8) Rool meter dari baja
Di gunakan untuk mengukur jarak lompatan. Bisa juga menggunakan alat
yang di sebut TEO DOLIT.

9) Scoring board
Untuk menunjukkan nomor atlit dan hasil lompatan.
10) Perata pasir dan cangkul




11) Cones
12) Tanda-tanda
Tanda-tanda ini di gunakan untuk para atlit untuk menandai chek mark awalan mereka.
13) Sapu
D. Lempar lembing
Lapangan lempar lembing terdiri dari :
1) Lintasan untuk awalan
Jalur lintasan awalan minimal 30 meter sampai 36,5 meter.

2) Lembing
Ada tiga bagian lembing yaitu mata lembing yang terbuat dari metal, badan lembing yang terbuat dari metal dan tali pegangan lembing yang terletak melilit di titik pusat gravitasi dari lembing. Adapun ukuran lembing yang standar yaitu sebagai berikut :

BERAT PUTRA PUTRI
-          Berat
-          Jangkauan berat
-          Panjang seluruhnys 800 gr
805 gr

2.70 m 600 gr
605 gr

2.30 m
-          Panjang mata lembing
-          Jarak dari ujung mata lembing
-          Diameter badan lembing yang tebal
-          Lebar tali pegangan 350 mm
1.06 m


30 mm



160 mm 330 mm
0.95 m


25 mm



150 mm

3) Pengukur angin
4) Scoring board
Untuk menunjukkan nomor atlit dan hasil lompatan.
5) Roll meter dari baja
Di gunakan untuk mengukur jarak lemparan.
6) Tanda-tanda
Untuk memberi tanda bagi atlit tempat mereka memulai awalan untuk
melempar.
7) Penunjuk waktu
8) Bendera merah,kuning dan putih
9) Lembar meletakkan lembing
E. Lempar cakram
1) Cakram
Cakram terbuat dari kayu berbentuk lingkaran dan berbingkai logam. Spesifikasi Ukuran cakram yang standar adalah sebagai berikut :



Cakram Putra Putri

- berat min
- variasi berat cakram
- garis tengah pinggir
   metal
- garis tengah piringan
   Metal 2,000 kg
2,005 kg
221 mm

57 mm
1,000 kg
1,005 kg
182 mm

57 mm

- tebal bagian tengah
- tebal bagian pinggir
46 mm

12 mm
39 mm
12 mm



2) Lapangan lempar cakram
Lapangan lempar cakram berbentuk lingkaran dengan diameter 2,50 meter. Untuk ukuran standar internasional, lapangannya berukuran seperti gambar berikut.

Lingkaran mempunyai alas yang terbuat dari semen dan rata.
3) Sangkar cakram
tujuan untuk pengaman bila terjadi kesalahan dalam melempar. Bentuk sangkar cakram seperti berikut :

4) Scoring board
Berguna untuk menunjukkan nomor atlet dan hasil lemparan.
5) Bendera merah, kuning dan putih
6) Roll meter
Roll meter ini harus terbuat dari baja yang berguna untuk mengukur jarak lemparan.
7) Tanda-tanda jarak
Tanda – tanda ini di letakkan pada garis perpanjangan sektor lapangan yang di beri angka jarak lemparan.
8) Penunjuk waktu
9) Sapu untuk membersihkan sektor lingkaran
10) Tempat cakram
F. Tolak peluru
1) Peluru
Peluru ini berbentuk bulat yang di buat dari logam, kuningan atau besi. Spesifikasi peluru adalah sebagai berikut :
Peluru Putra Putri

-  Berat minimal,
-  Variasi berat
-  Garis tengah
    minimum
-  Garis tengah maks 7,206 kg
7,265 kg
110 mm

130 mm
4,000 kg
4,005 kg
95 mm

110 mm


2) Lapangan tolak peluru
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran yang mempunyai garis sektor dengan ukuran seperti gambar berikut :
             
Lingkaran terbuat dari semen atau baja yang rata dan tidak licin.
3) Balok penahan tolakkan
Balok ini terbuat dari kayu atau bahan lain yang cocok dalam bentuk suatu lengkungan sehingga sisi bagian dalam bertemu tepat dengan sisi bagian dalam lingkaran tolak dan kuat serta kokoh. Ukuran dan bentuk dari balok penahan tolakan adalah sebagai berikut :
4) Pembersih peluru
5) Tempat peluru dan relnya
6) Scoring board
7) Roll meter baja
8) Tanda-tanda yang di letakkan pada garis perpanjangan sektor
9) Bendera merah, putih dan kuning
2.3       Perlengakapan untuk peserta atau atlet adalah sebagai berikut :
a. Pakaian
b. Nomor atlet
c. Sepatu spikes (sepatu berpaku)








BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam rangka untuk memberikan masukan dalam pelaksanan suatu permainan untuk pembelajaran tolak peluru,  maka beberapa hal yang perlu diperhatikan di tinjau dari beberapa aspek sebagai berikut:
1. Guru sebagai fasilitator dalam permainan hendaknya melengkapi dan memperbanyak fasilitas yang sudah ada agar pemanfaatan suatu permainan dapat berjalan dengan maksimal.
2. Keterlibatan atau partisipasi  siswa dalam suatu permainan sangat penting sekali, karena merekalah yang menjadi pelaku dalam permainan-permainan tersebut.



















DAFTAR PUSTAKA :


Abdullah, Arma. 1981. Olahraga untuk Perguruan Tinggi. Sanstra Hudaya, Yogyakarta
Muhajir,2003. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA kelas X. Erlangga.
Jakarta
------------------- Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA kelas XI. Erlangga.
Jakarta
------------------- Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA kelas XII.
Erlangga. Jakarta
PB. PASI. 1994. Peraturan Perlombaan Atletik. IAAF RDC


Jumat, 11 Mei 2018

Hakikat dan Tujuan Fungsi Sarana dan Prasarana Penjas

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sarana prasarana secara umum banyak diartikan menurut beberapa sumber. Sarana adalah perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan satuan pendidikan, yang meliputi : peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku (Internet menurut Asep). Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai makana dan tujuan.
  Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sarana prasarana adalah alat secara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam Latuheru, 1988:13). Dari berbagai definisi menurut para ahli dapat diartikan bahwa sarana prasarana adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa bangunan beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan kegiatan.
Sarana prasarana olah raga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dalam. Contoh : cymnasium, lapangan permainan, kolam renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154). Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas, namun ada beberapa pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula.
Sarana prasarana olah raga adalah semua sarana prasarana olah raga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olah raga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga (Seminar Prasarana OlahRaga Untuk Sekolah dan Hubungannya dengan Lingkungan (1978).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah hakikat sarana dan prasarana penjas?
2. Apa tujuan sarana dan prasarana penjas?
3. Apa fungsi sarana dan prasarana penjas?
C. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hakikat sarana dan prasarana penjas
2. Untuk mengetahui tujuan sarana dan prasarana penjas
3. Untuk mengetahui fungsi sarana dan prasarana penjas

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Sarana dan Prasarana Penjas
1. Sarana penjas
Istilah sarana mengandung arti sesuatu yang dapat digunakan atau dapat dimanfaatkan.Sarana pendidikan jasmani ialah segala sesuatu yang dapat digunakan atau dimanfaatkan di dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.Demikian juga dengan prasarana yaitu segala sesuatu fasilitas yang melengkapi kebutuhan sarana yang dimiliki sifat permanen atau tidak dapat dipindahkan. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Agus S. Suryobroto (2004: 4), sarana atau alat adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, yang mudah dibawa, dan dapat dipindahkan oleh pelakunya atau siswa. Sedangkan prasarana atau fasilitas adalah sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, bersifat permanen atau tidak dapat di pindah-pindahkan.
Menurut Soepartono (1999: 5-6), sarana olahraga adalah sesuatu yang dapat digunakan atau dimanfaatkan dalam pelaksanaan atau dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Sedangkan secara umum prasarana berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang yang mempermudah atau memperlancar proses pembelajaran dan memiliki sifat yang relatif permanen. Salah satu sifat tersebut adalah susah dipindahkan.
Menurut Soepartono (2000: 6), sarana pendidikan jasmani merupakan terjemahan dari “Facilitie”, sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Sarana olahraga dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
a. Peralatan (apparatus)
Peralatan adalah sesuatu yang digunakan, contoh : palang tunggal, palang sejajar, gelang-gelang, dan lain-lain.
b. Perlengkapan (device)
Terdiri  dari:  Pertama,  sesuatu  yang  melengkapi  kebutuhan prasarana, misalnya: net, bendera untuk tanda, garis batas. Kedua, sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau kaki, misalnya: bola, raket, pemukul.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sarana adalah alat olahraga yang digunakan untuk kelancaran pembelajaran pendidikan jasmaniolahraga dan kesehatan, mudah dipindah-pindahkan, harga lebih murah, dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, dan membantu pencapaian tujuan pendidikan jasmani
2. Hakikat Prasarana Penjas
Secara umum prasarana berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha atau pembangunan). Menurut Agus S. Suryobroto (2004: 4), prasarana atau perkakas adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, mudah dipindah tetapi berat. Contoh: Matras, peti lompat, meja tenis meja, trampolin, dan lain-lain. Menurut Soepartono (2000: 4), prasarana atau fasilitas adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, bersifat permanen atau tidak dapat dipindah-pindahkan. Contoh: Lapangan (sepakbola, bolavoli, bola basket, kasti, tenis lapangan dll). Fasilitas harus memenuhi standar minimal untuk pembelajaran, antara lain ukuran sesuai dengan kebutuhan, bersih, terang, pergantian udara lancar, dan tidak membahayakan pengguna. Dalam olahraga prasarana didefinisikan sebagai sesuatu yang mempermudah atau memperlancar tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen. Salah satu sifat tersebut adalah susah dipindahkan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disebutkan beberapa contoh prasarana perkakas pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah: Matras, peti lompat, meja tenis meja, trampolin, dan lain-lain. Sedangkan beberapa contoh prasarana fasilitas pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan adalah lapangan tenis, lapangan bola basket, gedung olahraga, lapangan sepakbola, stadion atletik, dan lain-lain.Gedung olahraga merupakan prasarana berfungsi serba guna yang secara berganti-ganti dapat digunakan untuk pertandingan beberapa cabang olahraga.Gedung olahraga dapat digunakan sebagai prasarana pertandingan bolavoli, prasarana olahraga bulutangkis dan lain-lain.Sedang stadion atletik di dalamnya lapangan lompat jauh, lapangan lempar cakram, lintasan lari dan lain lain.
Semua  yang  disebutkan di atas  adalah contoh-contoh prasarana olahraga yang standard. Tetapi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan seringkali hanya dilakukan di halaman sekolah atau di sekitar taman. Hal ini bukan karena tidak adanya larangan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dilakukan di halaman yang memenuhi standard, tetapi memang kondisi sekolah-sekolah saat sekarang hanya sedikit yang memiliki prasarana olahraga yang standard.
Menurut Agus S. Suryobroto (2004: 16), persyaratan sarana prasarana pendidikan jasmani adalah :
a. Aman, aman merupakan syarat paling utama yaitu sarana dan prasarana pendidikan jasmani harus terhindar dari unsur bahaya.
b. Mudah dan murah, sarana dan prasarana pendidikan jasmani mudah didapat/disiapkan/diadakan dan jika membeli tidak mahal harganya, tetapi juga tidak mudah rusak.
c. Menarik, sarana dan prasarana pendidikan jasmani dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa merasa senang dalam penggunaannya.
d. Memacu untuk bergerak, dengan adanya sarana dan prasarana tersebut maka siswa terpacu untuk bergerak.
e. Sesuai dengan kebutuhan, dalam penyediaannya seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan ataupun penggunaannya. Siswa SD berbeda dengan siswa SMP, siswa SMP berbeda dengan siswa SMA dan seterusnya. Misalnya, bola sepak untuk siswa SD mestinya akan cenderung lebih empukdan ringan dibandingkan dengan bola sepak untuk siswa SMP atau SMA.
f. Sesuai dengan tujuan, jika sarana dan prasarana digunakan untuk mengukur keseimbangan maka akan berkaitan dengan lebar tumpuan dan tinggi tumpuan.
g. Tidak mudah rusak, sarana dan prasarana tidak mudah rusak meskipun harganya murah.
h. Sesui dengan lingkungan, sarana dan prasarana pendidikan jasmani hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah, misalnya, sarana dan prasarana yang cocok untuk lapangan lunaktetapi digunakan untuk lapangan keras, jelas hal ini tidak cocok.
Menurut Nadisah (1992: 56), prasarana dan sarana yang memadai jumlah dan jenisnya diasumsikan akan berperan banyak dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah merupakan hal yang vital, karena tanpa ada sarana dan prasarana menjadikan pembelajaran tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Banyak faktor yang mempengaruhi pembelajaran itu dapat tercapai, seperti yang dikemukakan oleh Agus S. Suryobroto (2004: 1), bahwa pembelajaran pendidikan jasmani dapat berjalan dengan sukses dan lancar sangat ditentukan oleh beberapa unsur antara lain: guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana, tujuan, metode, lingkungan yang mendukung, dan penilaian unsur yang paling menentukan keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani adalah guru. Akan tetapi lebih sukses apabila didukung oleh unsur yang lain seperti tersebut diatas. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani merupakan salah satu unsur penunjang keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, dan merupakan unsur yang menjadi masalah dimana-mana, khususnya di Indonesia.Tanpa tersedianya prasarana dan sarana yang memadai dapat mengurangi derajat ketercapaian tujuan pembelajaran.Tujuan diadakannya sarana dan prasarana adalah untuk memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, dan memungkinkan pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas prasarana adalah segala jenis bangunan atau tempat yang digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani atau untuk aktivitas olahraga yang tidak dapat dipindah-pindahkan dan pemakaiannya bisa dalam jangka waktu yang lama. Hal ini yang menimbulkan tuntutan bagi sekolah untuk mengusahakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani serta keterampilan bagi guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam  mengelola sarana dan  prasarana yang  tersedia menjadi lebih menarik dan sesuai dalam proses pembelajarannya.


B. Tujuan Sarana dan Prasarana Penjas
Menurut Agus S. Suryobroto (2004: 46), sarana dan  prasarana pendidikan jasmani bertujuan untuk:
1. Memper lancar jalannya pembelajaran. Dengan adanya sarana dan prasarana pendidikan jasmani dapat berjalan dengan lancar, sehingga siswa tidak perlu antri atau menunggu siswa lain dalam melakukan aktivitas.
2. Memudahkan gerakan. Dengan adanya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang memadai akan memperlancar siswa dalam mealakukan aktivitas.
3. Mempersulitt gerakan. Maksudnya siswa akan lebih senang dalam melakukan aktivitas gerakan tanpa alat akan lebih senang dan mudah bila dibandingkan dengan menggunakan alat.
4. Memacu siswa dalam bergerak. Dengan adanya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang lengkap maka akan memacu siswa dalam melakukan aktivitas olahraga dengan menggunakan alat.
5. Kelangsungan aktivitas, kerena jika tidak ada maka tidak akan jalan. Misalnya siswa akan bermain sepakbola tanpa adanya lapangan dan bola maka permainan sepakbola tidak akan berjalan.
6. Menjadikan siswa tidak takut melakukan gerakan atau aktivitas. Maksudnya agar siswa tidak ragu-ragu lagi melakukan aktivitas pendidika jasmani.

Dengan demikinan dapat dinyatakan bahwa pendidikan jasmani tidak dapat dilaksanakan atau akan terhambat bila tidak memiliki sarana, prasarana, dan fasilitasyang memadai. Untuk memperlancar proses pembelajaran pendidikan jasmani, sekolah sangat membutuhkan sarana, prasarana, dan fasilitasyang memnuhi syarat, terutama pada saat praktik di lapangan baik jumlah ataupun kondisinya yang baik. Dari pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan jasmani sangat vital keberadaanya, karena tanpa adanya sarana dan prasarana menjadikan proses pembelajaran tidak dapat berjalan dengan efektif dan efesien, sehingga tujuan pembelajaran pendidikan jasmani tidak akan tercapai.


C. Fungsi Sarana dan Prasarana Penjas
Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas baik dan memadai dalam artian harus di sesuaikan dengan standart keutuhan ruang perorangan.
Sarana dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam memenuhi prasaratan yang di tetapkan untuk pelaksanaan program olahraga.
Fungsi sarana dan prasarana olahraga adalah sebagai pendukung pelaksanan suatu kegiatan terutama dalam pengajaran olahraga. Manfaat sarana dan prasarana olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas kesehatan dengan pemakaian alat dan tempat olahraga dengan benar.
 Fungsi prasarana beserta sarananya adalah sebagai lokasi atau tempat dalam bisnis maupun aktivitas olahraga. Sehingga akan saling mendukung dengan adanya tempat dan juga perlengkapan beraktivitas.
Selain itu sarana dan prasarana yang berkualitas baik juga berperan penting dalam keselamatan penggunanya, sehingga dapat mengurangi faktor cidera dalam pelaksanaan kegiatan yang menggunakan sarana dan prasarana tersebut.
Jadi fungsi dari sarana dan prasarana menurut kelompok kami yakni dapat disimpulkan sebagai alat pendukung dan membantu kelancaran terlaksananya suatu kegiatan jasmani, dengan demikian akan terwujudnya suatu kegiatan jasmani yang berkualitas bila didukung oleh prasarana yang juga berkualitas baik.

                                               







BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sarana adalah perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan satuan pendidikan yang meliputi perlatan, perabotan, dan buku.
Prasarana adalah segala sesuatu yang menjadi penunjang utama terselenggarnaya suatu proses. Contohnya lapangan bulu tangkis, lapangan basket dll.
B. Saran
Sarana dan prasarana penjas merupakan hal yang sangat menunjang tercapainya suatu tujuan dalam melakukan olahraga,jadi sangat penting ketersediaan sarana dan prasarana dalam melakukan aktifitas fisik maupun non fisik.




















DAFTAR PUSTAKA

(Kumpulan Makalah Manajemen OlahRaga : 38) (http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/15/sarana-prasarana-olahraga/). Di akses 2018-03-04
(http://santriw4n.wordpress.com/2009/11/14/sarana-dan-prasarana-penjas/) Di akses 2018-03-04
(http://vicktor-wahyudy.blogspot.com/) Di akses 2018-03-04